Senin, 07 September 2020

X ARSIP BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN KELUAR

 A. PENGURUSAN SURAT MASUK

1.    Penerimaan Surat

Surat-surat yang sudah masuk akan diterima dan dikumpulkan pada suatu bagian tertentu. Selanjutnya diteliti alamatnya sudah benar sesuai tujuan, apabila salah alamat surat harus dikembalikan kepada jasa pengiriman. Surat yang sudah diterima dilabeli cap tanggal penerimaan sesuai tanggal surat diterima oleh penerima surat.

 

 

2.    Penyortiran Surat

Penyortiran surat masuk merupakan kegiatan memisahkan surat-surat yang diterima. Surat dipilah berdasarkan;

a.    Kualifikasi

1)       Surat sangat rahasia (kode SR=membahayakan keselamatan Negara)

2)       Surat rahasia (kode R=menimbulkan kerugian Negara)

3)       Surat terbatas/konfidensial (kode K=hanya diketahui pejabat tertentu)

4)       Surat biasa (kode B)

 

b.   Urgensi

Surat dikelompokkan teleks, faksimile, telegram, radiogram, dan surat kawat.

 

c.    Unit organisasi

Surat surat dikelompokkan menurut tujuan surat, yaitu kepada pimpinan dan kepada unit organisasi dimana surat itu ditujukan.

 

d.   Macamnya

Surat dikelompokkan menurut kelompok surat dinas, wesel , giro, surat pribadi, dan surat dinas dan sebagainya.

 

e.    Klasifikasi

Surat dikelompokkan menurut surat kilat/harus segera (harus segera diterima dalam waktu 1x24jam), surat segera (maksimal diterima 2x24jam) dan biasa (maksimal 5 hari harus sudah diterima).

 

3.    Pembukaan surat

Setelah disortir, surat-surat dibuka satu oer satu. Namun tidak semua surat dapat dibuka, ada beberapa surat yang tidak boleh dibuka oleh petugas, hanya orang yang dituju sajalah yang mempunyai hak untuk membuka suart-surat tersebut. Surat-surat tersebut merupakan surat pribadi dan surat rahasia. Surat rahasia biasanya di amplopnya bertuliskan RAHASIA atau RHS. Adapun untuk surat pribadi dapat dilihat dari cara penulisan alamatnya. Alamat surat pribadi biasanya tanpa menggunakan jabatan, namun hanya menggunakan nama saja. Atau biasanya pada sampulnya ditulis PRIVE atau PRIVATE.

Setelah dibuka, isinya dikeluarkan , namun tetap menyertakan amplopnya. Sehingga isi surat dan amplopnya masih tetap menyatu, misalnya distaples. Tujuan menyertakan amplopnya yaitu untuk;

1)             Mengetahui alamat si pengirim

2)             Menghindari hilangnya sesuatu lampiran dan semacamnya

3)             Mengetahui tanggal pembuatan surat

Mengetahui tanggal pengiriman surat, ini dapat dijadikan bukti apabila ada protes tentang keterlambatan datangnya surat.

 

4.    Pengagendaan surat masuk

Buku agenda adalah suatu buku yang digunakan untuk mencatat surat-surat masuk dalam satu tahun. Terdapat tiga macam buku agenda, yaitu;

a.    Buku agenda tunggal/campuran, yaitu buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat masuk dan surat keluar sekaligus secara berurutan (campuran, pada tiap tiap halamannya.

Penanganan Surat Sistem Buku Agenda – Dian's Blog



b.    Buku agenda berpasangan, yaitu buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat masuk pada halaman sebelah kiri dan surat keluar pada halaman sebelah kanan atau sebaliknya dengan nomor ururt sendiri-sendiri.

Contoh Format Buku Agenda Tunggal, Berpasangan, dan Kembar - Terangi Jalan


c.    Buku agenda kembar, yaitu pencatatan surat masuk dicatat pada buku agenda surat masuk dan surat keluar dicatat pada buku agenda surat keluar secara terpisah.

  

 

5.    Pengarahan  dan penerusan surat

Surat-surat yang perlu diproses lebih lanjut, harus diarahkan dan diteruskan kepada pejabat yang berhak mengelolanya. Kegiatannya sebagai berikut;

a.    Surat masuk harus disertai atau dilampir dengan lembar disposisi (action slip) oleh sekretaris atau kepala tata usaha.

b.    Surat yang telah dilengkapi lembar disposisi diteruskan kepada pimpinan untuk memperoleh tanggapan atas isi surat dengan menegaskan pada lembar disposisi berupa instruksi atau informasi.

c.    Surat yang memperoleh disposisi disampaikan kembali ke sekretaris atau kepala tata usaha. Selanjutnya, diserahkan kepada unit pengolah surat untuk diproses dengan lembar disposisi.

 

Lembar disposisi dapat dibedakan dua macam, yaitu lembar disposisi langsung yaitu disposisi langsung ditulis pada lembar surat dan disposisi tidak langsung yaitu disposisi yang ditulis pada lembar tersendiri yang sudah dibuat oleh agendaris.

 

6.    Penyampaian surat

Penyampaian surat dilakukan oleh petugas pengarah atau ekspedisi yang dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a.    Surat yang sudah didisposisi terlebih dahulu dicatat dalam buku ekspedisi intern.

b.    Menyampaikan surat melalui buku ekspedisi intern kepada penerima. Buku ekspedisi harus diparaf sebagai tanda surat telah diterima.

c.    Petugas pengarah atau ekspedisi mengembalikannya kepada urusan agenda untuk dicatat dalam buku pengarahan.

 

7.    Penyimpanan berkas atau arsip surat masuk

Penyimpanan arsip surat dari pimpinan pada umumnya dilakukan oleh sekretaris dengan menerapkan metoda pengarsipan yang berlaku pada kantor perusahaan tersebut.

 

B. PENGURUSAN SURAT KELUAR

Surat keluar adalah surat  yang dikirimkan oleh perusahaan kepada pihak lain. Surat keluar dikirimkan kemungkinan disebabkan oleh tiga factor, yaitu merupakan jawaban dari surat masuk atau surat yang diterima, karena merupakan kebutuhan, dan memberitakan sesuatu.

1.    Persiapan surat keluar

Dalam memprsiapkan surat keluar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sebagai berikut;

a.    Menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan sopan

b.    Menggunakan bahasa baku.

c.    Menentukan jenis,ukuran dan warna kertas yang tepat untuk menulis surat

d.    Mengungkap fakta, ide dan informasi yang lengkap dan mudah dipahami

e.    Menentukan bentuk surat yang standar sesuai jenis organisasi

f.     Menghindari singkatan-singkatan yang tidak lazim, kata-kata dan istilah yang sulit.

 

2.    Pembuatan konsep surat (draft)

Konsep surat sebaiknya dibuat dan disusun menurut bagian-bagian yang lengkap yang menyerupai bentuk yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Konsep surat harus dibuat secara matang, baik dalam urutan penyusunan ataupun masalah yang akan disampaikan kepeda penerima surat.

Berikut ini para pembuat konsep surat

a.    Atasan atau pimpinan

-        Konsep dibuat dan diketik sendiri oleh pimpinan biasanya untuk surat rahasia.

-        Konsep yang dibuat sendiri lalu diketik oleh juru ketik

-        Konsep yang dibuat secara garis besar saja dan diselesaikan secara lengkap oleh sekretaris

-        Konsep didiktekan langsung kepada sekretaris atau pembantunya.

b.    Orang yang ditunjuk (konseptor)

Pemimpin dapat menunjuk langsung orang yang dipercaya untuk membuat konsep surat.

 

3.    Persetujuan Konsep surat

Jika pembuatan konsep surat telah selesai, selanjutnya konsep surat dimintakan persetujuan pimpinan. Apabila masih terdapat kekeliruan, maka konsep surat diperbaiki. Apabila konsep surat sudah mendapat persetujuan dari pimpinan, pimpinan yang berkepentingan membubuhkan parafnya pada blangko isian lembar konsep.

 

4.    Pengagendaan surat

Surat yang sudah disetujui oleh pimpinan, selanjutnya dicatat dalam buku agenda keluar atau buku verbal untuk memberikan kode atau nomor surat.

Contoh nomor surat: 001/KP/VII/2017

 

5.    Pengetikan surat

Konsep surat yang sudah mendapatkan persetujuan dan mendapatkan nomor surat, kemudian diserahkan kepada juru ketik. Surat diketik dalam bentuk tertentu dengan baik dan rapid an sistematis.

 

6.    Pemeriksaan konsep

Pemeriksaan ketikan surat harus teliti sehingga menjadi surat siap kirim setelah melalui koreksi kesalahan. Para pemeriksa ketikan surat, yaitu konseptor surat, juru ketik, agendaris, dan penanggung jawab surat.

 

7.    Penandatanganan surat

Pada saat meminta tandatangan pimpinan hendaknya dimasukkan ke dalam map khusus.

 

8.    Pemberian cap dinas

Surat dimintakan tandatangan oleh penanggung jawab surat, selanjutnya distempel. Stempel dibubuhkan sebelah kiri menyinggung/menyentuh sedikit tanda tangan.

 

9.    Pelipatan surat

Surat yang telah ditandatangani dan diberi stempal siap dilipat. Surat yang asli dikirim ke alamat yang dituju dan salinan lembar kedua disimpan sebagai arsip. Surat yang dikirim harus dilipat dengan rapi ke dalam berbagai bentuk tertentu. Berikut delapan cara melipat surat.

a.    Lipatan baku

b.    Lipatan baku rendah

c.    Lipatan tunggal

d.    Lipatan ganda sejajar

e.    Lipatan model Perancis

f.     Lipatan model baron

g.    Lipatan akordion

h.    Lipatan akordion rendah

 

10. Penyampulan surat

Selesai dilipat, surat harus diberi sampul atau amplop. Pada sampul surat harus dilengkapi sebagai berikut;

a.    Nomor surat diketik di kiri atas di bawah kop surat

b.    Alamat pengirim bila tidak memakai kop surat

c.    Stempel bebas bea atau perangko secukupnya

d.    Cap dinas diterapkan pada amplop di bawah nomor.

 

11. Pengiriman surat

Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan jasa pengiriman yaitu jenis surat, informasi yang tercantum dalam surat, tujuan/alamat surat, dan volume/banyaknya surat. Pengiriman surat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut;

a.    Pos, prosesnya dengan mengantar surat langsung ke kantor pos dan diserahkan ke petugas pos dengan menggunakan buku ekspedisi ekstern untuk meminta cap pos setempat bahwa surat sudah dikirim melalui pos.

b.    Perusahaan jasa pengiriman

c.    Kurir, yaitu orang atau pegawai yang ditugaskan untuk mengantar langsung surat kepada alamat yang dituju. Petugas kurir harus meminta tanda tangan ketika si penerima sudah menerima surat.

d.    Melalui internet, seperti e-mail.

 

12. Penyimpanan surat

Penyimpanan surat yang dimaksud adalah surat tembusan atau salinan surat asli. Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan system penyimpanan, misalnya sistim abjad, system wilayah, subjek, nomor dan tanggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri

5 Risiko Kecelakaan Kerja dalam Bidang Akuntansi