Manusia adalah
makhluk sosial (zoon politicon),
manusia hanya dapat hidup, berkembang, dan memenuhi kebutuhannya dengan
berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lainnya. Satu-satunya sarana untuk berhubungan dengan manusia lainnya
adalah komunikasi, baik secara verbal maupun non-verbal. Dengan berkomunikasi,
akan terjadi hubungan sosial antara individu yang satu dengan individu lainnya.
Komunikasi memiliki
hubungan yang sangat erat dengan kehumasan dan merupakan hal yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari.
Kehumasan bertujuan untuk menciptakan komunikasi dua arah atau timbale balik,
memecahkan konflik kepentingan, dan menciptakan pengertian berdasarkan
kebenaran, pengetahuan, dan informasi yang lengkap. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa humas merupakan suatu proses komunikasi. Namun tidak semua
komunikasi adalah humas.
A. Pengertian,
Tujuan, dan Fungsi Komunikasi Efektif Kehumasan
1. Pengertian
Komunikasi Efektif
Menurut
Benty dan Gunawan (2015:128), Komunikasi adalah penyampaian pesan dari orang
satu ke orang lain yang bertujuan untuk memberikan informasi tertentu.
Komunikasi akan dapat berhasil jika kedua belah pihak dapat saling memahami
maksud dari pesan yang dikomunikasikan. Komunikasi dikatakan efektif apabila
pesan yang disampaikan tepat sasaran, serta antara pengirim dan penerima pesan
sama sama memberikan respon yang sesuai
dengan harapan dan tujuan masing-masing.
Komunikan
dan komunikator memberikan umpan balik
yang sesuai dengan pesan. Umpan balik yang sesuai dengan pesan tidak selalu
berupa persetujuan. Komunikan bisa saja memberikan umpan balik berupa
ketidaksetujuan terhadap pesan, yang terpenting adalah pesan dimengerti dengan
benar oleh komunikan dan komunikator memperoleh umpan balik yang menandakan
bahwa pesannya telah dimengerti oleh komunikan.
Komunikasi
efektif harus direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu, tempat dan
pendengarnya. Ada beberapa ketentuan agar komunikasi dapat berjalan dengan
efektif, yaitu:
a.
Kemampuan
mengamati dan menganalisis persoalan
b.
Kemampuan
menarik perhatian
c.
Kemampuan
memengaruhi pendapat serta
d.
Kemampuan
menjalin hubungan dan suasana saling percaya.
2. Tujuan
Komunikasi Efektif
Tujuan dari komunikasi efektif
adalah memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara
pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh
pemberi informasi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami
dengan baik oleh penerima informasi.
Komunikasi efektif juga bertujuan
agar pengiriman informasi dan umpan balik (feedback) dapat seimbang sehingga
tidak monoton. Selain itu, komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa
nonverbal secara baik.
3. Fungsi
Komunikasi Efektif
a.
Fungsi
informasi, untuk memberikan sesuatu (pesan) kepada pihak tertentu dengan maksud
penerima pesan dapat memahaminya.
b.
Fungsi
ekspresi, sebagai wujud ungkapan perasaan atau pemikiran atas apa yang dia
pahami terhadap suatu permasalahan.
c.
Fungsi
control, menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan member
pesan berupa perintah, peringatan, penilaian, dan lain sebagainya.
d.
Fungsi
sosial, untuk keperluan rekreasi dan keakraban hubungan antara pemberi pesan
dan penerima pesan.
e.
Fungsi
ekonomi, untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan
financial, barang dan jasa.
B. Hubungan
Komunikasi Efektif dengan Kehumasan
Kehumasan/humas
merupakan suatu proses komunikasi, namun belum tentu proses komunikasi
merupakan suatu proses kehumasan. Tujuan penyelenggaraan hubungan masyarakat di
antaranya adalah menciptakan komunikasi dua arah dan membentuk pengertian berdasarkan
kebenaran, pengetahuan, dan informasi yang lengkap. Kegiatan komunikasi dalam
kehumasan mempunyai ciri-ciri tertentu, seperti:
1.
Komunikasi
dalam kegiatan humas berlangsung dua arah/timbal balik
2.
Kegiatan
yang dilakukan terdiri atas penyebaran informasi, penggiatan persuasive, dan
pengkajian pendapat umum.
3.
Tujuan
yang hendak dicapai adalah tujuan perusahaan/organisasi tempat humas berada.
4.
Sasaran
yang dituju adalah khalayak internal dan khalayak eksternal
5.
Efek
yang diharapkan adalah terbinanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan
khalayak.
Misi
yang diemban oleh humas, yaitu memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebijaksanaan, kegiatan, dan
tindakan perusahaan/organisasi. Pelayanan informasi tersebut hanya dapat
dilaksanakan melalui komunikasi.
Agar
dapat berkomunikasi secara efektif, kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi
sebagai berikut;
1.
Komunikator
Pengirim pesan (sender) yang
mengirim pesan menggunakan media tertentu. Unsur ini merupakan awal sumber
terjadinya suatu informasi.
2.
Komunikan
Penerima (receiver) yang menerima
pesan dari komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi
respon.
3.
Media
Saluran (channel) yang digunakan
untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi. Media berupa bahasa
verbal maupun nonverbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan, gambar, bahasa tubuh,
bahasa mesin, sandi dan sebagainya.
4.
Pesan
Isi komunikasi (message) yang
disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Kejelasan pengiriman dan
penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi.
5.
Tanggapan
Tanggapan merupakan dampak (effect)
komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan. Tanggapan diimplementasikan
dalam bentuk umpan balik (feedback) atau tindakan sesuai dengan pesan yang
diterima.
C.
Hambatan-Hambatan Komunikasi Efektif
1.
Status
effect
Adanya perbedaan pengaruh status
sosial yang dimiliki setiap manusia. Misalnya karyawan yang statusnya lebih
rendah takut mengemukakan aspirasinya.
2.
Semantic
problems
Factor semantic menyangkut bahasa
yang digunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan
perasaannya kepada komunikan. Kesalahan pengucapan atau penulisan dapat menimbulkan salah pengertian
(misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya
dapat menimbulkan salah komunikasi (miscommunication).
3.
Perceptual
distorsion
Hambatan ini dapat disebabkan oleh
perbedaan cara pandang yang sempit pada diri sendiri serta perbedaan cara
berfikir dan cara mengerti terhadap orang lain yang menyebabkan perbedaan
persepsi.
4.
Cultural
differences
Hambatan yang terjadi disebabkan
oleh adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu
organisasi terdapat beberapa ras, suku, dan bahasa yang berbeda sehingga ada
beberapa kata-kata yang sama memiliki arti yang berbeda.
5.
Physical
distractions
Hambatan ini disebabkan oleh
gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Misalnya
suara keramaian, suara guruh, suara mesin dan lain lain.
6.
Poor
choice of communication channels
Hambatan ini adalah gangguan yang
disebabkan oleh media yang dipergunakan dalam melaancarkan komunikasi. Misalnya
sambungan telepon yang terputus, suara yang hilang timbul, gambar yang kabur
dari televise atau ketikan yang buram.
7.
No
feed back
Hambatan ini adalah hambatan yang
terjadi satu arah yang sia-sia. Contohnya seorang manajer menerangkan suatu
gagasan namun karyawan tidak memberikan tanggapan atau respons atau tidak
peduli dengan gagasan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar