Senin, 07 September 2020

XI HUMAS BAB V PELAYANAN PRIMA KEPADA PELANGGAN

 Menurut penelitian, kepuasan pelanggan dapat dianggap sebagai investasi bisnis. Pelanggan bagi perusahaan merupakan sebuah asset sehingga meningkatkan kualitas pelayanan harus diupayakan terus menerus untuk memenuhi kebutuhan serta harapan pelanggan.

Menurut William H. Daidow, apabila suatu produk atau jasa tertentu diciptakan tanpa memperhitungkan perencanaan pelayanan bagi pembeli, maka tugas usaha dalam menghasilkan produk atau jasa tersebut akan sia-sia.

Perencanaan pelayanan yang baik memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan sehingga tidak akan menjadi masalah, konflik atau pun complain.

 

A.  Pengertian Pelayanan Prima

Pelayanan prima (excellent service) ialah suatu pelayanan terbaik dalam memenuhi harapan serta kebutuhan pelanggan. Artinya, pelayanan yang memenuhi standar kualitas, yaitu suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan atau masyarakat. Pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kepuasan pelanggan karena tujuan penerapan pelayanan prima adalah untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

Secara etimologi, pelayanan dapat diartikan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Pada dasarnya, melayani adalah kegiatan yang bersifat tidak berwujud yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani. Karakteristik melayani dinyatakan sebagai berikut;

1.      Sifatnya tidak bisa diraba, berlawanan sifatnya dengan produk barang jadi yang berwujud.

2.      Merupakan tindakan nyata.

3.      Kegiatan produksi dan konsumsi tidak dapat dipisahkan secara nyata.

Pelayanan prima adalah suatu pola layanan terbaik dalam manajemen modern yang mengutamakan kepedulian terhadap pelanggan. Layanan prima atau excellent service, customer service, dan customer care pada dasarnya adalah sama, hanya berbeda pada konsep pendekatannya saja. Namun yang paling penting dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan harus ada tiga pokok, yaitu peduli kepada pelanggan, melayani dengan tindakan terbaik, dan memuaskan pelanggan dengan berorientasi pada standar pelayanan tertentu. Jadi, keberhasilan dari program pelayanan prima tergantung pada penyelarasan kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan tanggung jawab dalam pelaksanaannya.

Kualitas pelayanan prima memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Namun beberapa definisi tersebut terdapat beberapa kesamaan sebaggai berikut;

1.      Kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan

2.      Kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan

3.      Kualitas mencakup proses, produk, barang, jasa, manusia dan lingkungan.

 

B.   Manfaat dan Fungsi Pelayanan Prima

1.      Konsep Pelayanan Prima

a.      Dapat mendorong bangkitnya rasa simpatik dan loyalitas dari para pelanggan

b.      Dapat menciptakan komunikasi yang harmonis dan positif antara perusahaan dan  pelanggan

c.       Dapat membentuk opini public yang positif sehingga menguntungkan bagi kemajuan perusahaan

d.      Dapat membina hubungan yang harmonis dan baik dengan para pelanggan

e.      Dapat menimbulkan profitabilitas perusahaan sehingga akan mendorong dihasilkannya produk baru yang berkualitas.

f.        Keputusan pihak pelanggan untuk segera membeli produk yang ditawarkan pada saat itu juga.

g.      Menumbuhkan kepercayaan pelanggan terharap produk yang bersangkutan

h.      Mempertahankan pelanggan agar tetap loyal menggunakan produk

i.        Dapat menghindarkan terjadinya tuntutan-tuntutan terhadap penjual yang tidak perlu.

 

2.      Fungsi  Pelayanan Prima

a.    Untuk melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat sehingga pelanggan merasa puas.

b.   Untuk menciptakan suasana dimana konsumen merasa diperhatikan dan dianggap sangat penting bagi perusahaan.

c.    Untuk menciptakan pangsa pasar yang lebih baik lagi terhadap produk atau jasa yang dijual

d.   Untuk memuaskan pelanggan supaya tetap menggunakan produk maupun jasa perusahaan

e.    Untuk menempatkan para pelanggan sebagai mitra bisnis

f.     Untuk dapat memenangkan persaingan pangsa pasar

g.   Untuk memberikan keuntungan yang maksimal

 

C.   Konsep Dasar dan Karakteristik Kualitas dari Pelayanan Prima

1.      Konsep Pelayanan Prima

Ada tiga macam konsep pelayanan prima, yang dijabarkan sebagai berikut;

a.      Konsep sikap (attitude)

Sikap yang harus dimiliki di antaranya sikap yang ramah, penuh perhatian, dan memiliki rasa bangga terhadap perusahaan. Para pegawai perusahaan diharapkan dapat mencerminkan perusahaan itu sendiri. Para pegawai yang melayani konsumen akan mencerminkan citra perusahaan. Para konsumen atau pelanggan akan memberikan kesan pertama saat berhubungan langsung dengan orang lain yang terlibat dalam perusahaan tersebut, salah satunya adalah pegawai yang memberikan pelayanan.

 

b.      Konsep perhatian (Attention)

Saat melakukan pelayanan kepada konsumen, anda perlu memperhatikan dan mencermati keinginan konsumen. Jika konsumen sudah menunjukkan niat untuk membeli suatu barang atau jasa yang telah ditawarkan, segera layani dan tawarkan bantuan yang dia perlukan sehingga konsumen akan merasa diperhatikan dan keinginannya dapat terpenuhi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konsep ini, seperti mengucapkan salam saat memulai pembicaraan, bertanya apa saja yang diinginkan konsumen, memahami keinginan konsumen, melakukan pelayanan dengan ramah, tepat dan cepat. Serta harus menempatkan kepentingan konsumen menjadi yang paling utama karena konsumen adalah raja.

 

c.       Konsep tindakan (Action)

Dalam konsep tindakan, misalnya seorang pegawai pada bagian pelayanan harus selalu memperhatikan dan mencermati hal yang menjadi keinginan konsumen. Jika pelanggan sudah menunjukkan minat untuk membeli produk,segera layani pelanggan tersebut dan tawarkan bantuan yang mungkin dia butuhkan supaya pelanggan merasa puas terhadap pelayanan tersebut. Beberapa bentuk pelayanan pada konsep ini misalnya seperti mencatat pesanan yang diinginkan pelanggan, menegaskan atau mengecek kembali yang dipesan pelangggan, menyelesaikan transaksi pesanan pelanggan, dan mengucapkan terima kasih kepada pelanggan jika sudah melayani.

 

2.      Karakteristik Kualitas Pelayanan Prima

a.      Penampilan

Penampilan sangat diperlukan untuk melakukan pelayanan prima karena penampilan yang baik dapat meyakinkan pelanggan saat memberikan pelayanan. Misalnya sebagai seorang resepsionis maka harus memiliki tutur kata yang baik, berpenampilan yang menarik, memiliki tubuh yang proporsional dan lain-lain.

 

b.      Kesopanan dan ramah

Pegawai yang melayani masyarakat atau pelanggan memerlukan sikap sopan, sabar, dan tidak egois.

 

c.       Kesediaan melayani

Pegawai harus professional atau harus benar-benar melayani pelanggannya, sebagai tugasnya yang harus siap selalu melayani pelanggan.

 

d.      Pengetahuan dan keahlian

Agar pegawai melayani dengan baik, pegawai harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang yang dikerjakannya. Misalnya petugas pelayanan yang memiliki tingkat pendidikan atau pelatihan tertentu maka jabatannya pun harus yang sesuai dengan keahliannya.

 

e.      Tepat waktu dan janji

Jika membuat janji dengan pelanggan, pegawai harus memperhitungkannya terlebih dahulu apakah waktu dan janji tersebut dapat ditepati.

 

f.        Kejujuran dan kepercayaan

Pelayanan harus memiliki aspek kejujuran dalam segala hal, baik itu jujur dalam bentuk aturan, pembiayaan, maupun dalam penyelesaian pekerjaan tepat waktu.

 

g.      Efisien dan efektif

Pelayanan kepada pelanggan harus efektif dan efisien karena pelanggan menuntut hal hal tersebut sehingga dapat menghasilkan biaya murah, waktu singkat dan tepat serta hasil dari pelayanan yang berkualitas.

 

h.      Kepastian hukum

Hasil dari pelayanan yang dilakukan kepada pelanggan harus memiliki kepastian hukum (legal). Jika tidak memiliki kepastian hukum yang jelas, hal itu akan berpengaruh kepada sikap kepercayaan masyarakat.

 

i.        Keterbukaan

Setiap urusan atau kegiatan yang memerlukan izin tentu memerlukan keterbukaan. Sikap keterbukaan itu  akan berpengaruh pada kejelasan informasi kepada masyarakat atau pelanggan.

 

j.        Biaya

Penentuan biaya yang wajar diperlukan dalam pelayanan, biaya harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat, transparan, dan sesuai peraturan.

 

k.      Tidak rasial

Dalam memberikan pelayanan tidak boleh membeda-bedakan ras, suku, agama, dan politik sehingga melayani secara merata.

 

l.        Kesederhanaan

Prosedur atau tata cara pelayanan kepada para pelanggan harus dipermudah dan tidak berbelit-belit dalam pelaksanaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri

5 Risiko Kecelakaan Kerja dalam Bidang Akuntansi