Selasa, 10 Maret 2020

XI PEG BAB VII Menerapkan Perencanaan Karier Pegawai


A.   Pengertian Perencanaan Karier
Perencanaan karier (career planning) terdiri atas dua kata, yaitu perencanaan dan karier. Perencanaan diartikan sebagai proses penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Sedangkan karier adalah semua pekerjaan yang dilakukan seseorang selama masa kerjanya yang memberikan kelangsungan, keteraturan dan nilai bagi kehidupan seseorang.
Jadi, perencanaan karier (career planning) adalah suatu proses dimana individeu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan kariernya. Melalui perencanaan karier, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan peluang karier alternative, menuyusun tujuan karier, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan kariernya.

1.   Menurut Soetjipto dkk
Program perencanaan manajemen meliputi konseling karyawan, melacak pekerjaan, keahlian dan pengalaman relevan lainnya dari karyawan, menawarkan workshop dalam perencanaan karier dan kehidupan, menekankan penilaian kinerja yang bersifat pengembangan dan mengadakan pelatihan.

2.   Menurut Irianto dkk
Efektivitas manajemen karier tergantung pada kesadaran manajer untuk mengakui peran penting perencanaan pengembangan karier dalam upaya memuaskan kebutuhan individu dan organisasi. Jika manajer dan departemen SDM memiliki kesadaran yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan jangka panjang organisasi, maka kesempatan karier dan peluang untuk program pelatihan dan pengembangan akan terbuka dengan lebar.
Keuntungan yang dapat diperoleh manajer SDM melalui program pelatihan dan pengembangan SDM.
a.   Menyatukan strategi dan kebutuhan-kebutuhan penempatan staf internal
b.   Mengembangkan karyawan-karyawan yang dapat dipromosikan
c.    Memfasilitasi penempatan karyawan
d.   Membantu karyawan mempelajari beragam keterampilan untuk pertumbuhan dan pengembangan diri sendiri
e.   Memperkecil perpindahan karyawan (turn-over)
f.    Mendorong karyawan untuk meningkatkan potensi dirinya karena mereka mengetahui tujuan kariernya secara spesifik
g.   Membantu pertumbuhan individu karyawan
h.   Mengurangi kesalahan dalam penempatan karyawan
i.    Memuaskan kebutuhan individu karyawan atas pekerjaannya
j.    Mengurangi penumpukan karyawan

3.   Menurut Rivai
Perencanaan karier adalah perencanaan yang focus pada pekerjaan dan pengidentifikasian jalan karier yang memberikan kemajuan yang logis atas orang-orang di antara pekerjaan dalam organisasi.

4.   Menurut Mathis
Perencanaan karier adalah proses dimana perusahaan menyeleksi tujuan  tujuan karier dan jenjang karier dalam mencapai rencana karier.

B.   Elemen Utama Perencanaan Karier
1.   Perencanaan Karier Individu (Individual Career Planning)
Perencanaan karier individu focus pada individu yang meliputi diagnostic dan prosedur untuk membantu individu tersebut memahami “siapa dirinya” dari segi petensi dan kemampuannya.
Perencanaan karier individual meliputi:
a.   Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, ataupun jangka waktu kariernya.
b.   Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan kesempatan-kesempatan yang tersedia baik dalam organisasi maupun di luar organisasi.
c.   Penyusunan tujuan karier berdasarkan evaluasi diri
d.   Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan strategi karier.
e.   Perencanaan transisi karier.

2.   Perencanaan Karier Organisasi (Organizational Career Planning)
Perencanaan karier organisasi mengintegrasikan kebutuhan SDM dan sejumlah aktivitas karier pada jenjang atau jalur karier (career path).
Tujuan program perencanaan karier organisasi adalah sebagai berikut:
a.  Pengembangan lebih efektif dengan tersedianya karyawan yang berbakat
b.  Kesempatan bagi karyawan untuk memikirkan jalur-jalur karier alternative
c.  Pengembangan sumber daya manusia
d.  Memenuhi kebutuhan karyawan dalam pengembangan pribadi dan kariernya
e.  Meningkatkan kinerja karyawan dengan memberikan on the job training
f.   Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan berkurangnya perpindahan karyawan
g.  Membantu dalam menemukan metode yang tepat dalam pelatihan dan pengembangan karyawan berikutnya.

C.  Tahapan Perjalanan Karier
1.    Masa Pertumbuhan (< 15 tahun)
2.    Masa Penjajakan (15-24 tahun)
3.    Masa Pemantapan (25-44 tahun)
4.    Masa Pemeliharaan (45-65 tahun)
5.    Masa Kemunduran (>66 tahun)

D.  Langkah – Langkah dan Manfaat Perencanaan Karier
1.    Langkah-Langkah Perencanaan Karier
a.    Menilai diri sendiri, dengan memahami diri sendiri, kita dapat mengenali peluang-peluang, kesempatan, kendala, pilihan karier, konsekuensi dari pilihan dan kesempatan jalur karier.
b.    Menetapkan tujuan karier. Setelah menilai kekuatan, kelemahan, dan mengetahui diri sendiri, maka tujuan karier dapat diidentifikasi dan kemudian direncanakan.
c.    Menyiapkan rencana-rencana.
d.   Melaksanakan rencana-rencana.

2.    Manfaat Perencanaan Karier
a.    Menurunkan tingkat perpindahan dan perputaran (turn over) karyawan
b.    Mendorong pertumbuhan organisasi dan karyawan
c.    Memenuhi kebutuhan-kebuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan datang.
d.   Memberikan informasi kepada organisasi dan karyawan mengenai jalur potensial kariernya
e.    Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan
f.    Menyediakan fasilitas untuk pengembangan penempatan karyawan yang menginginkan peluang karier yang lebih baik
g.    Menciptakan angkatan kerja dengan keterampilan dan latar belakang karyawan yang beraneka ragam
h.    Membuka jalur bagi karyawan yang potensial
i.     Mengurangi kelebihan karyawan pada satu bidang.
j.     Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.


E.   Jalur Karier
Jalur karier adalah garis kemajuan yang fleksibel yang secara khusus digunakan oleh karyawan untuk melakukan perpindahan jawabatan selama bekerja dalam suatu perusahaan.
Jalur karier yang biasa digunakan oleh beberapa perusahaan
1.   Jalur karier tradisional
Jalur karier dimana karyawan diasumsikan tiap pekerjaan yang dilakukan merupakan persiapan untuk menuju tingkatan pekerjaan yang lebih tinggi.
2.   Jalur karier jaringan
Suatu tipe jalur karier di mana karyawan mengalami kemajuan secara vertical dan horizontal yang meliputi urutan jabatan.
3.   Jalur karier lateral
Jalur karier di mana karyawan memiliki kemungkinan memperoleh revitaslisasi dan menemukan tantangan baru pada jenjang posisi yang sama atau jabatan yang berbeda sama sekali dari sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri

5 Risiko Kecelakaan Kerja dalam Bidang Akuntansi