A. SISTEM PENERIMAAN ANGGARAN
1. Sistem Penerimaan Kas
Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan, baik yang berupa uang tunai maupun surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan. Penerimaan kas bisa berasal dari berbagai macam sumber, yaitu dari penjualan tunai, penjualan aktiva tetap, pinjaman baik dari bank maupun dari setoran modal baru.
2. Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
a. Pengertian system pennerimaan kas dari penjualan tunai
Menurut Mulyadi (2008), sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang adalah berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan system pengendalian intern yang baik, system penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan;
1) Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
2) Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan penerimaan kas,
b. Unit organisasi yang terkait dalam system penerimaan kas dari penjualan tunai
Fungsi yang terkait dalam system penerimaan kas dari penjualan tunai adalah;
1) Fungsi penjualan/kasir
Fungsi ini bertugas untuk membuat laporan penerimaan kas (LPK)
2) Fungsi keuangan
Menerima LPK dan membuat laporan penjualan tunai (LPT)
3) Pimpinan
Menerima LPT
c. Dokumen yang digunakan dalam system penerimaan kas dari penjualan tunai
1) Data pembayaran yang berisi semua data-data yang dibayarkan oleh pelanggan
2) Laporan Penerimaan Kas
3) Laporan Penerimaan Tunai
3. Sistem Penerimaan Kas dari Piutang
a. Pengertian Sistem Penerimaan Kas dari Piutang
Menurut Mulyadi (2008),untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan, system penerimaan kas dari piutang mengharuskan;
1) Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindahbukuan melalui rekening bank(giro/bilyet). Jika perusahaan hanya menerima kas dalam bentuk cek atas nama perusahaan, akan menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan. Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke rekening giro bank perusahaan.
2) Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ka bank dalam jumlah penuh.
b. Unit Organisasi yang Terkait dalam Sistem Penerimaan Kas dari Piutang
Pendapat yang dikemukan oleh Mulyadi (2008) mengenai fungsi yang terkait dalam penerimaan kas, yaitu;
1) Fungsi secretariat
Fungsi secretariat bertanggungjawab dalam menerima cek dan surat pemberitahuan melalui pos dari para debitur perusahaan.
2) Fungsi penagihan
Fungsi penagihan bertanggungjawab untuk melakukan penagihan piutang langsung kepada debitur melalui penagih perusahaan.
3) Fungsi kas
Fungsi kas bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang diterima segera ke bank dalam jumlah penuh.
4) Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dan berkurangnya piutang di dalam kartu piutang.
5) Fungsi pemeriksaan intern
Fungsi pemeriksaan intern bertanggung jawab dalam perhitungan kas yang ada di tangan kas secara periodic.
c. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas dari Piutang
1) Surat pemberitahuan
2) Daftar surat pemberitahuan
3) Bukti setor bank
4) Kuitansi
d. Catatan yang Digunakan dalam System Penerimaan Kas dari Piutang
1) Buku Besar Piutang
2) Jurnal Penerimaan Kas
B. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)
1. Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Anggaran pendapatan dan belanja Negara adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran Negara selama satu tahun anggaran (01 Januari – 31 Desember). APBN, Perubahan APBN dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan undang-undang.
APBN terdiri atas;
a. Anggaran pendapatan meliputi penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak dan hibah.
b. Anggaran belanja digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan pelaksanaan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.
c. Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
2. Sumber Penerimaan Anggaran dan Belanja Negara
a. Penerimaan pajak
1) Pajak penghasilan (PPh)
2) Pajak pertambahan nilai (PPN)
3) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
4) Bea Perolehan nHak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan cukai dan pajak lainnya seperti pajak perdagangan (bea masuk dan pajak pungutan eksport)
b. Penerimaan Negara bukan pajak (PNBP)
1) Penerimaan dari sumber daya alam
2) Setoran laba BUMN
3) Penerimaan bukan pajak lainnyya
Penyusunan APBN didasarkan pada prinsip prinsip berikut;
a. Prinsip penyusunan APBN berdasarkan pendapatan
1) Intensifikasi penerimaan anggaran dalam hal jumlah dan kecepatan penyertaan
2) Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang Negara
3) Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh Negara dan penuntutan denda.
b. Prinsip penyusunan APBN berdasarkan aspek pengeluaran Negara
1) Hmeat, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan
2) Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program, atau kegiatan.
3) Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.
Selain prinsip prinsip tersebut, APBN yang disusun pemerintah juga berasaskan hhal-hal berikut;
1) Kemandirian, artinya meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri
2) Penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas
3) Penajaman prioritas pembangunan.
C. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
APBD merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan peraturan daerah. Tahun anggaran APBD meliputi satu tahun, dari 01 Januari – 31 Desember. APBD terdiri atas sebagai berikut;
1. Anggaran Pendapatan
a) Pendapatan asli daerah (PAD) yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengolahan kekayaan daerah, dan penerimaan lain-lain.
b) Bagian dana perimbangan, meliputi dana bagi hasil, dana alokasi umum (DAU) dan Dana alokasi Khusus (DAK)
c) Pendapatan lain-lain seperti dana hibah dan dana darurat.
2. Anggaran Belanja
Anggaran belanja yang digunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah.
3. Pembiayaan
Yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun yang bersangkutan maupun pada tahun yang akan datang.
Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat
1. Apakah yang ananda ketahui tentang penerimaan anggaran?
2. Sebutkan fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dari penjualan tunai!
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam dokumen yang digunakan dalam penerimaan kas dari piutang!
4. Jelaskanlah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)!
5. Jelaskanlah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar