Senin, 01 Februari 2021

X AD-UM BAB VI OFFICE LAYOUT

A.     MEMAHAMI TATA RUANG (OFFICE LAYOUT)

Tata ruang kantor (office layout) merupakan suatu cara pengelolaan tata ruang kantor sehigga dapat memudahkan pekerjaan kantor menjadi efektif dan efisien. Tata ruang kantor yang baik tentu harus memperhatikan beberapa aspek dan teknik. Adanya masalah efisiensi pemanfaatan ruang dan lantai tempat kerja sangat berkaitan dengan tata ruang kantor. Hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari letak susunan ruangan atau unit kerja yang lain dari seluruh bagian.

Tata ruang kantor dapat memudahkan pekerjaan kantor


1.    
Definisi Tata Ruang Kantor (Office Layout)

Tata ruang kantor (office layout) adalah suatu tindakan mengatur dan menata letak perlengkapan dan perabot kantor di dalam ruang serta lantai kerja yang tersedia dengan seefisien mungkin. Hal ini dilakukan demi menjamin adanya tempat dan keleluasaan kerja yang sebaik-baiknya bagi setiap karyawan.

Tata ruang kantor secara keseluruhan memiliki tujuan akhir, yaitu;

a.       Guna memperlancar komunikasi

b.      Memudahkan koordinasi dan pengawasan

c.       Pada umumnya melakukan peningkatan efisiensi kerja.

2.     Asas Tata Ruang Kantor (Office Layout)

a.       Asas mengenai penggunaan segenap ruangan

Asas ini diterapkan untuk meminimalkan ruang kosong, baik secara horizontal maupun secara vertical.

 

b.      Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja

Ruangan dapat diatur atau dapat diubah setiap waktu merupakan ruangan yang baik.

 

c.       Asas mengenai jarak terpendek

Ruangan yang terbaik adalah suatu pengaturan yang memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan menempu jarak yang sependek mungkin. Dengan demikian, mencegah penghamburan tenaga maupun waktu kerja.

 

d.      Asas mengenai rangkaian kerja

Yakni penempatan orang maupun barang atau alat menurut rangkaian yang sejalan dengan urut-urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Suatu pekerjaan sebaiknya bergerak maju dan tidak bergerak mundur atau menyilang.

3.     Manfaat Tata Ruang Kantor

a.       Adanya pengelolaan perubahan

b.      Produktivitas dapat meningkat

c.       Peralatan dapat digunakan secara efektif

d.      Memperlancar proses jalannya pekerjaan

e.       Semangat kerja akan meningkat

f.        Keberhasilan bisnis dapat dipengaruhi

g.       Pengawasan dapat difasilitasi

 

Menurut Drs The Liang Gie manfaat tata ruang yang baik sebagai berikut;

a.       Mudah dilaksanakan pengawasan

b.      Menciptakan suasana kerja yan menyenangkan

c.       Pencegahan penghamburan tenaga dan waktu para pegawai

d.      Adanya jaminan kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan

e.       Pencegahan para pegawai bagian lain terganggu oleh public yang akan menemui satu bagian lain.

f.        Adanya kemungkinan pemakaian ruangan secara efisien.

 

4.     Tujuan Tata Ruang Kantor

a.       Menciptakan kesan yang baik mengenai suatu organisasi dari relasi dan tamu yang datang.

b.      Jarak yang terpendek dapat ditempuh saat pelaksanaan melakukan pekerjaan

c.       Setiap gerakan karyawan dari meja ke meja diberikan kemudahan yang besar

d.      Kemungkinan saling mengganggu antara karyawan dengan karyawan lainnya dapat dihindari.

e.       Seluruh ruangan dapat digunakan dengan baik

f.        Adanya pemisahan pekerjaan yang berbunyi keras, gaduh dan mengganggu dari pekerjaan yang sunyi.

g.       Bagi arus komunikasi dan arus kerja diberikan kemudahan yang optimum.

h.      Bagi setiap orang diberikan kondisi kerja yang baik.

i.         Seorang manajer dimuudahkan dalam hal pengawasan sehingga staf yang sedang bekerja dapat dilihat.

5.     Syarat Penerapan Tata Ruang Perusahaan

a.       Adanya pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baiik tentang organisasi itu.

b.      Penyusunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah sewaktu diperlukan.

c.       Untuk keperluan pekerjaan, maka segenap ruang sebaiknya dipergunakan secara efisien.

d.      Kesehatan dan kepuasan bekerja para pegawai harus dapat terpelihara.

e.       Adanya pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan.

f.        Dalam proses pelaksanaannya, pekerjaan di kantor harus dapat menempuh jarak yang sependek mungkin,

g.       Suatu rangkaian aktivitas tata usaha harus dapat mengalir secara lancar.


B.     METODE PENGELOLAAN TATA RUANG KANTOR

1.        Tata ruang kantor terbuka

Tata ruang kantor terbuka (open plan offices) merupakan penataan ruangan besar untuk bekerja yang ditempati oleh beberapa pegawai yang bekerja bersama-sama di ruangan tanpa dipisah oleh penyekat.

Ada beberapa keuntungan memiliki tata ruang kantor  terbuka, yaitu

a.       Suatu pengawasan akan lebih mudah dilakukan

b.      Memudahkan dalam komunikasi dan koordinasi kerja antarpegawai.

c.       Penggunaan penerangan dan peralatan kerja akan lebih hemat.

 

Kelemahan memiliki tata ruang kerja terbuka, sebagai berikut;

a.       Adanya kemungkinan timbulnya atau terjadinya kegaduhan atau kebisingan

b.      Sulitnya seorang pegawai untuk melakukan pekerjaan dengan penuh konsentrasi.

 

Tata ruang kantor terbuka


2.        Tata ruang kantor tertutup

Tata ruang kantor tertutup (close plan offices) ialah ruangan untuk bekerja yang dipisah atau dibagi dalam kamar-kamar kerja. Ada beberapa keuntungan dari tata ruang  tertutup ini, yaitu ;

a.       Akan lebih terjamin atau terlindunginya suatu pekerjaan yang bersifat rahasia.

b.      Adanya penambahan kewibawaaan agar status pejabat selalu terpelihara

c.       Lebih terjaminnya konsentrasi kerja.

 

Ada beberapa kelemahan dalam tata ruang kantor yang tertutup, yaitu sebagai berikut;

a.       Memerlukan biaya yang lebih besar untuk biaya pemeliharaan ruang, pengaturan penerangan, dan biaya peralatan lainnya.

b.      Adanya pemakaian ruang kurang luwes jika ada perubahan dan perkembangan organisasi.

c.       Tidak lancarnya komunikasi langsung antarpegawai sehingga kesempatan untuk mengadakan komunikasi menjadi berkurang.


Ruang kantor tertutup

 

3.        Tata ruang kantor berhias atau bertaman/berpanorama (Landscape offfice)

Ruang untuk bekerja dihiasi oleh taman, dekorasi, dan sebagainya. Dengan adanya bentuk ruangan ini, diusahakan agar lingkungan ruangan perkantoran lebih nyaman, dan menimbulkan kesan seperti;

a.       Benar-benar merupakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan

b.      Merupakan lingkungan yang ekonomis dalam pemanfaatan ruangan

c.       Terciptanya pemandangan alam terbuka.

 

Ada beberapa kkeuntungan tata ruang berpanorama, yaitu;

a.         Dapat mengurangi atau menghindari kebisingan atau kegaduhan

b.        Dapat meningkatkan produktivitas kerja

c.         Semua pegawai akan merasakan nyaman dan betah dalam bekerja.

 

Kerugian dalam menggunakan tata ruang model ini sebagai berikut;

a.         Dalam pembuatan maupun perawatan tata ruang ini memerlukan biaya cukup tinggi

b.        Tidak mudah dan mahalnya tenaga ahli yang diperlukan.

Tata ruang kantor berpanorama


C.      PEDOMAN DALAM MENYUSUN TATA RUANG KANTOR

1.        Standar Ruang Kantor

Persyaratan lingkungan fisik harus dimiliki oleh setiap kantor yang harus diperhatikan dan setiap manajer perkantoran yang modern harus mengatur dengan sebaik-baiknya. Ada beberapa standar yang dimiliki oleh setiap ruang kantor, seperti berikut ini;

a.       Suhu udara harus dipertahankan minimum 16C – 61F

b.      Ventilasi

c.       Kebersihan, bangunan, sarana dan prasarana terjaga kebersihannya

d.      Fasilitas kesehatan

e.       Fasilitas cuci

f.        Air minum

g.       Luas ruang kantor tidak boleh dijejal dengan pegawai

h.      Tempat duduk

i.         Lantai, gang, dan tangga

j.         Penerangan cahaya

k.       Tempat pakaian

l.         Mesin

m.    Beban berat

n.      Penjagaann kebakaran

o.      Pemberitahuan kecelakaan

p.      Pertolongan pertama

 

2.        Perencanaan Tata Ruang Kantor

a.       Perencanaan udara

Udara yang bersih menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi semua orang. Tingkat Produktivitas akan dapat ditingkatkan dan efisiensi dapat dimaksimalkan, jika tingkat kenyamanan pegawai ditingkatkan. Ada beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kualitas udara untuk ruangan kantor, sebagai berikut;

1)     Pengaturan suhu udara dalam ruang kerja dengan alat AC atau kipas angin

2)     Adanya usaha yakni sebanyak mungkin peredaran udara dalam ruangan kerja

3)     Pengaturan pemakaian AC dan kipas angin oleh para pekerja.

 

b.      Perencanaan cahaya

Penerangan yang cukup dan tepat dapat meningkatkan efisiensi kerja para pegawai dalam bekerja. Pegawai dapat bekerja lebih cepat, mata menjadi tidak cepat lelah dan meminimalisir kesalahan. Ruangan yang terlalu gelap atau terlalu terang tidak baik untuk bekerja.

Berikut parameter yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas  pencahayaan di raungan kantor;

1)     Visibility, seorang pegawai harus dapat melihat dengan rasa nyaman dan jelas.

2)     Focus, suatu pencahayaan harus dapat membuat seorang pegawai melakukan pemusatan perhatiannya dalam melaksanakan tugas yang diembannya dengan membuat terang tempat kerjanya.

3)     Image, menimbulkan kesan dengan pencahayaan yang tepat

 

c.       Perencanaan warna

Warna yang diterapkan pada dinding kantor dapat berpengaruh dengan kondisi kejiwaan pegawai. Selain itu, warna yang tepat juga akan dapat mencegah kesilauan yang mungkin muncul. Ada tiga warna pokok yang bisa dterapkan seperti berikut;

1)     Warna Merah menggambarkan panas dan kegembiraan dan dapat menimbulkan emosi.

2)     Warna Kuning menggambarkan kehangatan matahari, merangsang mata dan syaraf, dapat menimbulkan perasaan riang gembira.

3)     Warna biru, menggambarkan kelembutan langit dan samudera, menyejukkan keleluasaan dan ketentraman. Pengaruh warna biru dapat mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah.

 

d.      Perencanaan suara

Penataan ruang perlu diperhatikan terhadap gangguan suara yang mungkin timbul, baik dari peralatan kantor, area sekitar maupun dari pegawai yang bekerja. Kebisingan dapat mengurangi efisiensi kerja pegawai. Cara yang dapat diterapkan untuk meredam kegaduhan ialah pada langit-langit atau dindingnya  dipakai lapisan penyerap suara atau kedap suara.

 

3.        Prosedur Penyusunan Tata Ruang Kantor

a.       Membuat denah kantor dalam ukuran skala, pintu masuk, jendela dan pilar Gedung.

b.      Mempelajari pekerjaan (jenis, proses, urutan pekerjaan) yang tercakup dalam lingkungan kantor itu.

c.       Menentukan letak meja kerja, lemari, mesin kantor dan fasilitas lainnya dengan berpedoman pada teknik penataan meja kerja.

d.      Memindahkan atau menghapus dan menggambarkan kembali meja kerja, lemari, mesin kantor dan fasilitas lainnya harus memenuhi prinsip dan asas tata ruang yang baik.

 

4.        Menata Meja Kerja Kantor

a.       Penyusunan meja kerja sebaiknya menurut garis lurus menghadap ke jurusan yang sama atau dengan pola susunan yang saling tolak belakang atau dengan posisi beradu punggung.

b.      Penyusunan meja kerja dapat terdiri atas beberapa baris pada ruang yang terbuka atau relatif besar

c.       Perlu disediakan jarak antara meja dan blok suatu baris dengan baris lainnya untuk lalu lintas personil, atasan, maupun orang lain yang sedang mendapat layanan.

d.      Adanya lebar lorong di antara blok sekitar 120 cm dan lorongg antar baris dengan baris berikutnya 80 cm.

e.       Meja untuk pimpinan dalam ruang terbuka ditempatkan di belakang menghadap searah dengan personil datau di depan personil berhadapan dengan personil.

f.        Penempatan pimpinan suatu unit kerja pada ruang terbuka  ditempatkan dekat dengan personil yang menjadi bawahannya.

g.       Penempatan personil disesuaikan dengan jenis pekerjaannya.

h.      Pegawai yang menggunakan alat kerja yang menimbulkan suara bising ditempatkan pada tempat yang meredam suara atau jauh dari personil lainnya yang memerlukan konsentrasi yang tinggi.

 

5.        Merancang Tata Ruang Kantor

a.       Dalam ruangan tersebut mencakup jenis atau bidang pekerjaan

b.      Penempatan bidang pekerjaan menyesuaikan urutan-urutan kegiatannya

c.       Dalam jenis atau bidang pekerjaan tersebut, banyak personil/pegawai yang terlibat.

d.      Adanya tata letak atau penempatan personil/pegawai yang menangani jenis/bidang pekerjaan tersebut.

e.       Adanya penerangan atau pencahayaan yang baik

f.        Ventiilasi yang memadai (pertukaran udara)

g.       Ada hal-hal yang dianggap penting, yakni misalnya masalah keindahan dan kenyamanan ruangan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri

5 Risiko Kecelakaan Kerja dalam Bidang Akuntansi