Selasa, 02 Februari 2021

XII PEG BAB XIX MENGEVALUASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

  A.   MENGENAL EVALUASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

1.     Pokok-pokok pengelolaan administrasi kepegawaian

Pengelolaan administrasi kepegawaian meliputi kegiatan penanganan pegawai sejak seseorang diangkat menjadi CPNS sampai saat ia diberhentikan karena mencapai batas usia pension atau karena sebab-sebab lainnya, meliputi;

a.    Membantu pengelolaan perencanaan kebutuhan pegawai

b.   Membantu pengelolaan prosedur pengadaan pegawai

c.    Membantu pengelolaan pengambilan sumpah

d.   Membantu pengelolaan pembuat daftar urut kepangkatan pegawai

e.    Membantu pengelolaan penyusunan perencanaan karier pegawai

f.     Membantu pengelolaan menilai pelaksanaan kerja pegawai

g.   Membantu pengelolaan evaluasi struktur gaji dan tunjangan pegawai

h.   Membantu pengelolaan penilaian guna untuk pemberian penghargaan pegawai

i.      Membantu pengelolaan penilaian disiplin pegawai

j.      Membantu pengelolaan proses peraturan perkawinan pegawai

k.    Membantu pengelolaan pemberhentian pegawai

l.      Membantu pengelolaan kesejahteraan pegawai

m. Membantu pengelolaan cuti pegawai

n.   Membantu pengelolaan pension pegawai

o.   Membantu pengelolaan penyimpanan dokumen pegawai.

 

2.    Kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian

Administrasi kepegawaian mencakup pola kegiatan penanganan data kepegawaian yaitu pengumpulan data, pencatatan data, penyimpanan data dan pemeliharaan file-file kepegawaian. Pengelolaan administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien akan sangat membantu terciptanya ASN yang tertib, terartur dan terarah serta memiliki produktivitas dan profesionalisme yang tinggi.


 

3.    Pengertian evaluasi

Secara umum, pengertian evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur/menilai apakah suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan atau mengumpulkan informasi mengenai kinerja sesuatu (metode, manusia, peralatan) di mana informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan alternative terbaik dalam membuat keputusan. Berikut pengertian evaluasi menurut para ahli;

a.      Worthen dan Sanders

Evaluasi adalah mencari sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi tentang suatu program, produksi, serta alternative prosedur tertentu.

b.      Suharsimi Arikunto

Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil keputusan.

c.       Wysong

Evaluasi adalah proses untuk menggambarkan, memperoleh atau menghasilkan informasi yang berguna untuk mempertimbangkan suatu keputusan.

d.      Ramayulis

Evaluasi merupakan suatu proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi guna menetapkan keluasan pencapaian tujuan oleh individu.

 

4.   Tujuan evaluasi

a.      Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir suatu periode kerja, apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, dan apa yang perlu mendapat perhatian khusus.

b.      Untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang membawa oorganisasi pada penggunaan sumber daya yang dimiliki secara efisien dan ekonomis.

c.       Untuk memperoleh fakta tentang kesulitan, hambatan, penyimpangan dilihat dari aspek-aspek tertentu.

d.      Untuk mengetahui tingkat efisiensi dan ffektivitas suatu metode, media, dan sumber daya lainnya dalam melaksanakan suatu kegiatan.

e.      Sebagai umpan balik dan informasi penting bagi pelaksana evaluasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada di mana hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan di masa mendatang.

 

5.    Fungsi evaluasi

a.      Fungsi formatif yaitu evaluasi dipakai untuk perbaikan dan pengembangan kagiatan yang sedang berjalan (program, orang, produk, dan sebagainya)

b.      Fungsi sumatif, yaitu evaluasi dipakai untuk pertanggungjawaban, keterangan, seleksi, atau lanjutan. Jadi evaluasi hendaknya membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari mereka yangterlibat.

c.       Fungsi diagnostic, yaitu untuk mendiagnostik sebuah program.

 

Stuffebeam (2008) mengemukakan fungsi evaluasi, yaitu sebagai berikut;

a.    Proactive evaluation, yaitu evaluasi program yang dilakukan untuk melayani pemegang keputusan.

b.   Retroactive evaluation, yaitu evaluasi program yang dilakukan untuk keperluan pertanggungjawaban.

 

Kegiatan evaluasi memiliki fungsi yang bermanfaat bagi pihak yang melakukan evaluasi maupun pihak yang dievaluasi. Adapun beberapa fungsi evaluasi secara umum adalah sebagai berikut;

a.    Fungsi selektif

Fungsi seleksi adalah fungsi yang dapat menyeleksi seseorang apakah memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Misalnya menentukan  seseorang diterima kerja atau tidak, menentukan seseorang naik jabatan atau tidak, dan lainnya.

b.   Fungsi diagnose

Fungsi diagnose bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan seseorang dalam bidang kompetensi tertentu. Misalnya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan seorang pegawai dalam bidang pekerjaan.

c.    Fungsi penempatan

Fungsi penempatan bertujuan untuk mengetahui di mana posisi terbaik seseorang dalam suatu bidang tertentu. Misalnya untuk mengetahui posisi terbaik seorang pegawai sesuai dengan bidangnya di dalam suatu instansi.

d.   Fungsi pengukuran keberhasilan

Dalam hal ini, evaluasi berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program, termasuk program yang dipakai, penggunaan sarana, dan pencapaian tujuan.

 

B.   MEMAHAMI EVALUASI MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT

1.     Pengertian analisis SWOT

Pada pengelolaan administrasi kepegawaian memiliki tujuan dalam membantu terciptanya ASN yang tertib, teratur, dan terarah serta mimiliki produktivitas dan profesionalisme yang tinggi. Masing-masing kegiatan menghasilkan output atau hasil. Kegiatan pengelolaan tersebut perlu adanya evaluasi. Kegiatan evaluasi berguna sebagai pedoman untuk meminimalisir kekurangan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian.

Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).  Baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Istilah analisi swot sering kali ditemukan dalam ruang lingkup ekonomi dan bisnis. Metode analisis ini bertujuan untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi dan bukan merupakan alat analisis yang dapat memberikan solusi terhadap masalah yang tengah dihadapi. Untuk lebih memahami analisis swot, kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahlinya, sebagai berikut;

a.    Rangkuti

Analisis swot adalah identifikasi berbagai faktor  secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan dan satu cara yang tepat untuk menganalisis faktor internal maupun eksternal perusahaan.

b.   Freddy Rangkuti

Analisis swot adalah usaha yang dilakukan berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan, peluang, dan pada saat yang sama dapat meminimalisir kelemahan dan ancaman. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

c.    Rais

Pengertian analisis swot adalah metode analisis yang paling mendasar yang berguna untuk mengetahui topic dan permasalahan dari empat sisi yang berbeda. Hasil akhir dari analisis ini adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta mengurangi kelemahan dan menghindari ancaman.

 

2.    Analisis SWOT administrasi kepegawaian

Pembuatan analisis swot melibatkan tujuan yang spesifik dan identifikasi terhadap faktor internal-eksternal untuk mencapai tujuan tersebut.

a.    Strength (Kekuatan)

Strength atau kekuatan merupakan situasi atau kondisi yang dimiliki oleh instansi atau organisasi yang dapat memberikan pengaruh positif pada saat ini ataupun di masa akan datang. Berkaitan dengan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian.

b.   Weakness (Kelemahan)

Weakness (Kelemahan) merupakan situasi atau kondisi yang dimiliki oleh instansi atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh negative pada saat ini atau pun di masa akan datang.

c.    Opportunities (Peluang)

Opportunities (Peluang) merupakan situasi atau kondisi yang ada di luar instansi atau organisasi yang bisa memberikan peluang untuk berkembangdi kemudian hari.

d.   Threats (Ancaman)

Thretats (Ancaman) merupakan ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapi oleh instansi atau organisasi yang dapat menghambat laju perkembangan dai instansi atau organisasi tersebut.

 

3.    Hasil evaluasi analisis SWOT pada pengelolaan peraturan kedisiplinan pegawai

a.    Strength (Kekuatan)

Dari kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian tentang peraturan kedisiplinan pegawai memiliki manfaat disiplin pegawai bagi instansi antara lain;

1)        Untuk lebih terjaminnya ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas pokok ASN

2)        Produktivitas pegawai semakin baik

3)       Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

b.   Weakness (Kelemahan)

Dalam kegiatan pengelolaan administrasi pegawai tentang peraturan disiplin pegawai terdapat faktor yang memengaruhi adanya pelanggaran peraturan disiplin oleh pegawai, faktor tersebut antara lain;

1)        Kurangnya perencanaan, evaluasi, atau monitoring terhadap pelaksanaan kedisiplinan kepegawaian.

2)        Belum optimalnya pemberlakuan peraturan pendisiplinan terhadap kehadiran pegawai.

3)       Kurangnya pemahaman ASN terhadap adanya sanksi yang diatur pada undang-undang kedisiplinan pegawai.

4)       Masih banyak terdapatnya pelanggaran yang dilakukan oleh ASN.

c.    Opportunities (Peluang)

Dalam kegiatan pengelolaan administrasi pegawai tentang peraturan kedisiplinan pegawai terdapat kesempatan yang diperoleh dengan adanya peraturan kedisiplinan bagi pegawai, kesempatan terrsebut antara lain sebagai berikut;

1)        Kredibilitas instansi menjadi semakin bagus

2)        Melalui peraturan kedisiplinan pegawai ketegasan pemimpin menjadikan pegawai lebih mematuhi peraturan.

3)       Peningkatan kesejahteraan pegawai (untuk pegawai yang disiplin).

d.   Threats (Ancaman)

Dari kegiatan pengelolaan administrasi pegawai tentang peraturan kedisiplinan pegawai, muncul beberapa ancaman (threats) antara lain sebagai berikut;

1)        Kesiapan instansi dalam mengantisipasi adanya ketidakdisiplinan pegawai

2)        Tuntutan masyarakat terhadap ASN yang disiplin dan bertanggungjawab terhadap tugas instansi.

3)       Adanya kepentingan pribadi ASN yang bertentangan dengan peraturan kedisiplinan yang berlaku.

 

C.   MEMBUAT LAPORAN HASIL EVALUASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN TENTANG DISIPLIN PEGAWAI

1.     Pengertian laporan

Laporan adalah bentuk penyajian dari suatu fakta mengenai hal yang berkenaan terhadap keadaan atau suatu jenis keadaan. Laporan merupakan suatu cara penyampaian informasi dari seorang petugas atau pejabat lain dalam suatu system administrasi. Laporan juga merupakan suatu dokumen sebagai hasil dari serangkaian kegiatan mencari dan menyajikan informasi mengenai suatu hal tertentu. Kegiatan dievaluasi berdasarkan beberapa faktor internal-eksternal, untuk kemudian hasil evaluasi tersebut dilaporkan baik secara lisan melalui rapat evaluasi meupun secara tertulis dalam bentuk laporan hasil evaluasi.

 

2.    Fungsi laporan

Laporan merupakan sumber informasi bagi atasan dalam melaksanakan tugas-tugasnya, terutama dalam rangka pengendalian dan pengambilan keputusan. Di samping itu, laporan juga merupakan pertanggungjawaban pelaporan kepada atsannya sesuai dengan tugas yang dibebankan kepadanya.

a.    Adanya pertanggungjawaban bagi orang yang diberi tugas (pelapor)

b.   Menjadi landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan/keputusan.

c.    Menjadi alat untuk melakukan pengawasan

d.   Menjadi dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang lain.

 

3.    Manfaat laporan

a.      Menjadi dasar penentuan kebijakan

b.      Menjadi bahan untuk penyusunan rencana kegiatan-kegiatan berikutnya.

c.       Bisa mengetahui perkembangan dan proses dari peningkatan kegiatan.

d.      Sebagai sumber informasi.

 

4.   Sistematika laporan hasil evaluasi pengelolaan administrasi kepegawaian tentang kedisiplinan pegawai

a.    Kata pengantar

b.   Pendahuluan

c.    Isi laporan

d.   Penutup

e.  Lampiran 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri

5 Risiko Kecelakaan Kerja dalam Bidang Akuntansi