Selasa, 02 Februari 2021

XI HUMAS BAB X PERENCANAAN PROGRAM KEHUMASAN

 A.     PERENCANAAN PROGRAM KERJA PUBLIC RELATIONS

1.   Pengertian Program

Program adalah rancangan mengenai asas suatu usaha yang akan dijalankan. Untuk mencapai tujuan dari program tersebut, sekumpulan aktivitas harus saling berkaitan dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Organisasi mengandung satu atau lebih program. Tujuan tiap tiap program tidak sama, tetapi saling menyumbang pada satu tujuan organisasi itu.

 

2.   Pengertian Program Kerja

Program kerja adalah suatu rencana kegiatan dalam suatu organisasi yang terarah, terpadu dan sistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Program kerja ini akan menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas roda organisasi. Program kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita organisasi.

 

3.   Perencanaan

Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menerapkan cara untuk mencapainya. Oleh karena itu, biddang kehumasan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses perencanaan. Ada beberapa alasan perencanaan kehumasan begitu penting, yaitu;

a.      Untuk menantisipasi perubahan lingkungan (teknologi, politik, hukum, ekonomi)

b.      Menghadapi perubahan operasional, misalnya menghadapi persaingan, perubahan selera konsumen, siklus hidup produk, system komunikasi, media massa, tenaga kerja, dan relasi bisnis.

c.       Menciptakan tujuan objektif, tujuan, dan target yang ingin dicapai

 

Sementara itu, manfaat perencanaan antara lain;

a.         Membantu pihak manajemen organisasi agar mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang sering berubah.

b.        Mengefektifkan efisiensi koordinasi/kerja sama santa departemen atau pihak terkait.

c.         Efisiensi waktu, tenaga, upaya, dan biaya.

d.        Menghindari risiko kegagalan

e.         Mampu melihat secara keseluruhan kemampuan operasional organisasi

f.          Menetapkan klasifikasi rencana kerja.

 

Agar rencana program kehumasan dapat berhasil baik, ada tiga dasar yang harus diperhatikan sebagai berikut;

a.      Rencana program kerja harus dibuat dengan teliti dan harus didukung oleh pihak manajemen.

b.      Rencana program kerja tersebut harus mempunyai tujuan

c.       Dilakukannya pengarahan mengenai rencana program tersebut.

 

B.     RUANG LINGKUP PROGRAM KERJA PUBLIC RELATIONS

1.   Publication and publicity, yaitu mengenalkan perusahaan kepada publik

2.   Events, mengordinasi kegiatan acara-acara untuk membentuk citra

3.   News, menghasilkan tulisan-tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi kepada public.

4.   Community involvement, yaitu membuat program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya.

5.   Identity media, yaitu membina hubungan baik dengan media (pers).

6.   Lobbying, yaitu melakukan upaya persuasi dan negosiasi dengan berbagai pihak.

7.   Social investment, yaitu membuat program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial.

 

C.     PROSES PERENCANAAN PROGRAM KERJA HUMAS

Scott M. Cutlip dan Allen H. Center menyatakan bahwa proses perencanaan program kerja humas melalui empat tahap atau langkah-langkah yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja kehumasan dijelaskan sebagai berikut;

1.      Penelitian dan mendenggarkan (Research –Listening)

Pada tahap ini akan ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi.

 

2.      Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning-Decision)

Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap fact finding, yaitu proses mengenali dan mendefinisikan masalah yang dihadapi oleh perusahaan sebagai dasar acuan untuk menyusun langkah selanjutnya. Atas dasar penelitiannya, seorang petugas humas merencanakan bagaimana sebaiknya memperhatikan faktor-faktor psikologis, sosiologis, keadaan sosial, ekonomi politik.

 

3.      Komunikasi-Pelaksanaan (Communication-Action)

Tahap komunikasi terlepas dari perencanaan tentang bagaimana mengomunikasikan sehingga timbul kesan-kesan yang secara efektif memengaruhi pihak-pihak yang dianggap penting dan berpotensi dalam upaya memberikan dukungan sepenuhnya.

 

4.      Evaluasi (Evaluation)

Setelah komunikasi terlaksana, perusahaan tentu ingin mengetahui dampak atau pengaruhnya terhadap public atau khalayak, pada tahapan ini,, humas mengadakan penilaian terhadap hasil dari program-program kerja atau aktivitas humas lainnya yang telah dilaksanakan, serta efektivitas dari teknik-teknik manajemen dan komunikasi yang telah dipergunakan.

 

D.    MODEL-MODEL PERENCANAAN KERJA HUMAS

Perencanaan program PR harus mengikuti pola sistematis dan mengikuti model operasi secara menyeluruh. Ada enam model pperencanaan PR, sebagai berikut;

1.      Menilai situasi

Analisis situasi merupakan kumpulan lengkap atas segala yang diketahui mengenai situasi, sejarah, kekuatan yang memengaruhi, dan pihak-pihak yang terlibat dan terkena pengaruh, bbaik internal maupun eksternal.

 

2.      Mendefinisikan secara objektif

Survey untuk mengungkapkan pendapat, sikap masyarakat, atau citra organisasi di mata khalayaknya. Pemantauan berita di media massa. Tinjauan terhadap angka dan grafik penjualan.

 

3.      Memilih teknik dan bahan

Pemilihan metode penyampaian pesan komunikasi kepada audiens memegang peranan penting dalam menentukan dampak dan efektivitas program.

 

4.      Anggaran

Untuk mengetahui kebutuhan dana program.kegiatan dan setelah diketahui kegiatan apa yang akan dilaksanakan, anggaran dapat menjadi pedoman atau daftar kerja. Selain itu, manajer dapat menilai program kerja yang sesuai dengan perusahaan (evaluasi manajemen) serta menentukan prioritas kegiatan dan batasan anggaran.

 

5.      Menyusun laporan

a.      Berdasarkan tingkat liputan

b.      Berdasarkan data statistic peringkat dan jumlah khalayak

c.       Evaluasi berdasarkan sumber

d.      Pengumpulan pendapat

e.      Evaluasi berdasarkan umpan balik statistik langsung

f.        Umpan balik media

g.      Pengukuran peningkatan pemahaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri

5 Risiko Kecelakaan Kerja dalam Bidang Akuntansi