Senin, 01 Februari 2021

X AD-UM BAB VII KOMUNIKASI KANTOR

 A.     MEMAHAMI PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM DUNIA KERJA

Secara komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare atau communis yang artinya sama atau menjadi miliki bersama. Artinya jika kamu berkomunikasi dengan orang lain mengusahakan agar kamu dengan orang lain menjadi memikirkan hal yang sama (sama dalam pemaknaan) melalui komunikasi.

Komunikasi berperan penting untuk menyamakan pemahaman satu dengan yang lain


1.   Definisi Komunikasi

a.      Agus M. Hardjana

Komunikasi terjadi dari adanya sebuah gagasan yang ada pada diri seseorang yang diolah menjadi sebuah pesan dan disampaikan atau dikirimkan kepada orang lain dengan menggunakan media tertentu. Adanya timbal balik dari pesan yang disampaikan tersampaikan tersebut yakni berupa adanya tanggapan atau jawaban dari orang yang menerima pesan tersebut.

 

b.     Wiryanto

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Pengertian komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Hal ini berisi cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Sedangkan komunikasi informal yakni komunikasi yang disetujui secara sosial. Dalam hal ini orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

 

c.      Astrid

Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yan mengandung artimakkna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.

 

d.     Schram, W.

Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain. Komunikasi merupakan proses sosial.

 

e.      Hohenberg

Komunikasi artinya berbicara atau menyampaikan pesan, informasi, pikiran, perasaan yang dilakukan seseorang kepada yang lain dengan mengharapkan jawaban, tanggapan, dari orang lain.

 

2.   Tujuan Komunikasi

a.       Untuk membina berhubungan dengan orang lain

b.      Untuk meyakinkan, memengaruhi, mengajak dan menyetujui sesuatu

c.       Untuk mengenal diri sendiri dan orang lain

d.      Untuk bermain

 

3.   Macam-Macam Komunikasi

a.      Berdasarkan jumlah yang berkomunikasi

1)     Komunikasi perseorangan

2)     Komunikasi kelompok

 

b.     Berdasarkan perilaku

1)     Komunikasi informal

2)     Komunikasi formal

3)     Komunikasi nonformal

 

c.      Berdasarkan maksud komunikasi

1)     Wawancara

2)     Member perintah atau tugas

3)     Berpidato

4)     Memberi ceramah

5)     Memberi prasarana

 

d.     Berdasarkan cara penyampaian

1)     Komunikasi lisan (Langsung dan tidak langsung)

2)     Komunikasi tertulis (naskah, gambar/foto)

 

e.      Berdasarkan kelangsungannya

1)     Komunikasi langsung

2)     Komunikasi tidak langsung

 

f.        Berdasarkan ruang lingkup

1)     Komunikasi internal

Komunikasi jenis ini berlangsung antara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja. Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3, yaitu;

a)     Komunikasi horizontal

b)     Komunikasi vertical

c)      Komunikasi diagonal

 

2)     Komunikasi eksternal

Komunikasi ini berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan. Komunikasi dengan pihak luar seperti,

a)     Siaran televisi, radio dan sebagainya

b)     Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat

c)      Ekspose, pameran, promosi dan sebagainya

d)     Konperensi pers

 

g.      Berdasarkan aliran informasi

1)     Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan

2)     Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan

3)     Komunikasi yang terjadi di antara orang yang memiliki kedudukan sejajar.

4)     Komunikasi satu arah

5)     Komunikasi dua arah

 

h.     Berdasarkan peran individu

1)     Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang luas.

2)     Komunikasi antarindividu dengan individu yang lain.

3)     Komunikasi antarindividu dengan dua kelompok  atau lebih (perantara).

 

i.        Berdasarkan jaringan kerja

1)     Komunikasi jaringan kerja lingkaran

2)     Komunikasi jaringan kerja bintang

3)     Komunikasi jaringan kerja rantai

 

4.   Unsur-Unsur Komunikasi

Dalam komunikasi perlu diperhatikan unsur-unsur yang mutlak harus dipenuhi. Apabila salah satu unsur saja tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi. Komunikasi meliputi 6 unsur yang dikenal dengan rumus 5W+1H. berikut penjelasannya.

a.      Komunikator/sender

Komunikator merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada orang lain. Tanggung jawab dari seorang komunikator adalah;

1)     Mengirim pesan dengan jelas

2)     Memilih channel/media yang cocok untuk mengirim pesan

3)     Meminta kejelasan bahwa pesan telah diterima dengan baik.

 

b.     Pesan/messege

Pesan merupakan suatu gagasan, pendapat, informasi, atau instruksi yang disampaikan komunikator kepada orang lain.

 

c.      Komunikan/receiver

Komunikan atau penerima ialah mitra dari komunikator dalam berkomunikasi. Tanggung jawab penerima pesan yaitu,

1)     Berkomunikasi untuk memahami pesan yang disampaikan dengan baik dan benar.

2)     Memberikan respon/umpan balik (feedback) pada komunikator untuk memastikan bahwa isi pesan telah dimengerti dan diterima.

 

d.     Konteks

Konteks komunikasi banyak dipengaruhi faktor psikologis dan fisikal, banyak konteks komunikasi yang sengaja dibuat untuk memungkinkan terjadinya komunikasi bisnis.

 

e.      Saluran/media/channel

Media berupa saluran yang digunakan sebagai alat untuk mengirimkan pesan. Contoh media komunikasi yaitu Telepon, faximile, surat,  internet, e-mail dan lain sebagainya.

 

f.        Efek/respons/tanggapan

Unsur ini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses komunikasi. Unsur efek biasanya tidak selalu bisa langsung terwujud atau terlihat hasilnya, terkadang membutuhkan waktu yang tidak bisa diprediksi. Maka dari itu, kita tidak perlu buru-buru untuk mengevaluasi tentang komunikasi yang kita jalin tidak atau belum berhasil.

 

5.   Pentingnya Komunikasi di Tempat Kerja

Kerja sama yang baik antarkomponen di dalam organisasi sangat diperlukan agar tujuan organisasi dapat tercapai. Adanya kesatuan persepsi tentang apa yang akan dicapai merupakan alasan kerja sama tersebut dapat terbentuk. Olehkarena itu, diperlukan sekali adanya komunikasi yang baik antaranggota di dalamnya. Selain itu, diperlukan peran komunikasi dalam suatu organisasi dapat menciptakan hubungan kerja yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

          Dengan adanya komunikasi, maka dapat memberikan keterangan tentang pekerjaan yang membuat pegawai dapat bertindak dengan rasa tangggung jawab pada diri sendiri. Selain itu, pada waktu bersamaan dapat mengembangkan semangat kerja organisasi. Komunikasi berhubungan dengan keseluruhan proses pembinaan perilaku manusia dalam organisasi merupakan penyebab adanya kerja sama yang harmonis ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja para pegawai.

          Adanya komunikasi yang efektif dapat mencapai saling pengertian antara pegawai dan pimpinan. Dengan demikian, akan terbentuk kondisi sosial yang dapat memotivasi pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Di sini semangat kerja artinya seorang karyawan secara lebih giat melaksanakan tugas-tugasnya sehingga pekerjaan akan dapat diselesaikan lebih cepat dan lebih baik.


 B.     PROSES KOMUNIKASI KERJA EFEKTIF

Proses komunikasi merupakan bagaimana cara seseorang komunikator menyampaikan pesan kepada pendengarnya sehingga tercipta suatu persamaan pemahaman antara keduanya. Tujuan adanya proses komunikasi ini yakni untuk menciptakan komunikasi yang efektif sesuai dengan tujuan komunikasi.

 

1.       Proses Komunikasi Menurut David K. Berlo

a.       Source (Sumber)

Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Dalam hal ini, sumber melibatkan banyak individu, sebagai contoh dalam organisasi, partai, atau melibatkan lembaga tertentu. Istilah lain dari sumber yakni sering disebut sebagai source, sender, encoder.

 

b.      Messege (Pesan)

Pesan ialah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan oleh seorang atau yang disebut komunikator. Sifat pesan ini yaitu menghibur, informatif, edukatiif, persuasive, dan propaganda. Ada dua cara dalam penyampaian pesan yakni pesan verbal dan pesan nonverbal. Hal ini dapat dilakukan melalui tatap muka atau melalui sebuah media komunikasi. Istilah pesan dapat dikatakan sebagai messege, content, atau information.

 

c.       Channel (media dan saluran komunikasi)

Ada tiga saluran komunikasi yaitu lisan, tertulis, dan elektronik. Media komunikasi di sini merupakan alat untuk melakukan pengiriman pesan tersebut. Contoh secara personal (komunikasi interpersonal), maka komunikasi yang digunakan adalah panca indera atau bisa memakai media Telepon, handphone, yang bersifat pribadi. Selain itu, adanya komunikasi yang bersifat massa (komunikasi massa). Komunikasi ini dapat menggunakan media cetak (Koran, surat kabar, majalah, dan lain-lain), dan media elektronik (TV, radio). Untuk internet, termasuk media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa.

 

d.      Receiver (Penerima pesan)

penerima pesan adalah orang yang mendapatkan pesan dari kamonikator melalui media. Suatu penerima adalah elemen yang penting dalam menjalankan sebuah proses komunikasi. Hal ini dikarenakan penerima menjadi sasaran dari komunikasi tersebut. Penerima dapat juga disebut sebagai public, khalayak, masyarakat, dan sebagainya.

 

Elemen tambahan dalam komunikasi

a.    Feedback (umpan balik)

Umpan balik adalah suatu respon yang diberikan oleh penerima.

 

b.    Efek

Sebuah komunikasi dapat menyebabkan efek tertentu. Efek komunikasi dapat berupa respon pada diri sendiri yang bisa dirasakan ketika kita mengalami perubahan setelah menerima pesan. Efek ini dapat berupa sebuah pengaruh yang dapat mengubah pengetahuan, perasaan, dan perilaku.

 

c.     Lingkungan

Sebuah situasi dapat memengaruhi terjadinya suatu komunikasi. Situasi lingkungan terjadi karena adanya 3 faktor;

1)     Lingkungan fisik (letak geografis dan jarak)

2)     Lingkungan sosial budaya (adat istiadat, bahasa, budaya, status sosial)

3)     Lingkungan psikologis (pertimbangan kejiwaan seseorang ketika menerima pesan)

 

2.       Syarat Komunikasi Kerja yang Efektif

a.    Kejelasan, bahasa maupun informasi yang disampaikan harus jelas

b.    Ketepatan, bahasa dan informasi yang disampaikan harus betul-betul akurat/tepat.

c.     Konteks, bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan di mana komunikasi itu terjadi.

d.    Alur, ketentuan alur bahasa dan informasi akan sangat berarti dalam menjalin komunikasi yang efektif.

e.    Budaya, aspek ini tidak hanya menyakut bahasa dan informasi, tetapi juga tata krama atau etika.

 

3.       Strategi Komunikasi yang Efektif

a.       Ketahui mitra bicara (audience), kita harus cerdik memilih kata—kata yang digunakan dalam menyampaikan informasi atau buah pikiran. Bahasa yang digunakan harus mudah dipahami oleh audience.

b.      Ketahui tujuan

c.       Perhatian konteks

d.      Kenali kultur

e.       Pahami bahasa

 

4.       Faktor-Faktor yang Memengaruhi Komunikasi yang Efektif

a.       Faktor pengetahuan

Pengetahuan yang luas yang dimiliki oleh komunikator dan perbendaharaan kata yang baik dapat memberikan dorongan bagi yang bersangkutan untuk berbicara lebih lancar.

 

b.      Faktor pengalaman

Semakin banyak pengalaman yang dimiliki seorang komunikator, semakin menyebabkan seseorang terbiasa menghadapi sesuatu.

 

c.       Faktor intelegensi

Orang yang memiliki intelegensi rendah, biasanya kurang lancar dalam berbicara, karena kurang memiliki kekayaan perbendaharaan kata dan bahasa yang baik. Cara berbicaranya putus-putus, bahkan antara kata yang satu dengan kata yang lainnya kurang ada relevansi.

 

d.      Faktor kepribadian

Orang yang mempunyai sifat pemalu dan kurang pergaulan biasanya kurang lancar berbicara.

 

e.       Faktor biologis

Kelumpuhan organ berbicara, dapat menimbulkan kelainan sebagai berikut,

1)     Sulit mengatakan kata desis (lipsing) karena ada kelainan pada rahang, bibir, gigi

2)     Berbicara tidak jelas (sluring), yang disebabkan oleh bibir sumbing, rahang, lidah tidak aktif

3)     Berbicara ragu-ragu, gagap yang disebabkan tidak biasa berbicara dengan orang banyak, sifat pemalu.

 

5.       Komunikasi Bisnis yang Efektif dalam Tim Kerja

Pelaksanaan komunikasi bisnis biasanya dilakukan dengan pertukaran informasi secara terus menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut memaksa manajer harus menemukan cara komunikasi yang lebih efektif bersama para pekerja dan dengan dunia di luar.

Untuk komunikasi dalam tim yang baik dalam bisnis, kita harus memperhatikan hal hal berikut;

a.       Cara komunikasi yang benar harus digunakan

b.      Setiap komunikasi di dalam bisnis, apakah tertulis atau lisan harus disusun logis dan sistematis

c.       Bahasa tubuh yang positif yang harus digunakan

d.      Komunikassi harus jelas dan ringkas

e.       Komunikasi bisnis harus memengaruhi dan persuasif

f.        Komunikasi harus sopan

g.       Fakta-fakta harus tidak menjadi parsial, pecah, fakta harus lengkap.

h.      Fakta-fakta harus baru dan tidak ketinggalan zaman

i.         Umpan balik adalah komponen integral dari komunikasi

j.         Mencoba mengatakan lebih banyak “Anda” daripada “Saya”

k.       Menjadi pendengar yang aktif

 

6.       Ciri-ciri Komunikasi yang Efektif dan Tidak Efektif

a.       Jelas dan mudah dimengerti

b.      Terbuka (tidak ada pesan dan makna yang tersembunyi)

c.       Secara lisan

d.      Langsung (to the point, tidak ragu menyampaikan pesan)

e.       Asertif (tidak takut mengatakan apa yang diinginkan dan mengapa)

f.        Congenial (ramah dan bersahabat)

g.       Nyambung (menginterpretasikan pesan dan kebutuhan orang lain dengan tepat)

h.      Jujur

i.         Dua arah (seimbang antara berbicara dengan mendengarkan)

j.         Responsive (memperhatikan keperluan dan pandangan orang lain)

 

7.       Pentingnya Menjadi Seorang Komunikator yang Efektif

Dalam era sekarang ini, di mana persaingan bisnis semakin keras, tuntutan keterampilan berkomunikasi semakin dibutuhkan sebagai sarana mencapai kesuksesan dalam karier. Komunikasi efektif memiliki kekuatan yang sangat besar dalam mendorong karir seseorang.

Berikut ini ada beberapa yang dapat dijadikan panduan menjadi seorang komunikator efektif;

a.       Giat berlatih bagaimana mengelola intonasi suara, tempo, dinamika dan ekspresi suara.

b.      Kurangi penggunaan aksen atau logat daerah dalam komunikasi bisnis

c.       Pergunakanlah diksi yang tepat, mudah diucapkan dan dihafal

d.      Sering-seringlah berkomunikasi secara interaktif

e.       Pelajari bahasa Inggris sebisa mungkin.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri

5 Risiko Kecelakaan Kerja dalam Bidang Akuntansi